Saturday, January 8, 2011

Grand Desain Sentra Produksi Ikan Tawar Harus Dirancang

BANGKINANG- Bupati Kampar H Burhanuddin Husin mengatakan untuk mewujudkan Kampar sebagai sentra produksi perikanan air tawar harus dibuat grand desain sentra produksi ikan tawar. Apalagi untuk mewujudkan rencana tersebut, Kampar didukung  potensi yang luar biasa. Hal itu dikatakan Bupati, saat menutup pelatihan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) yang telah berlangsung selama sepekan di aula Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Kamis (4/11).

Turut hadir pada acara penutupan tersebut, Direktur Produksi Dirjen Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan,  Iskandar Ismahadji, Kadis Perikanan, Syahmanar Umar dan 100 peserta pelatihan.

"Untuk terwujudnya sentra produksi ikan air tawar, Kementerian Perikanan harus merancang grand design untuk mewujudkannya termasuk menjadikan 10 Kabupaten dari 179 Kabupaten/kota di Indonesia yang ditetapkan Menteri, dimana Kabupaten Kampar adalah sebagai percontohan utama dari 10 kabupaten/kota yang ditunjuk," ujarnya.

Dijelaskanya, visi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yakni ingin menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar pada 2015 mendatang.

Penetapan Kampar sebagai kawasan sentra produksi perikanan air tawar di Riau telah dituangkan dalam berbagai surat keputusan dan program diantaranya melalui surat Keputusan Gubernur, pembentukan Unit Pelayanan dan Pengembangan (UPP) Perikanan Kampar melalui SK Bupati Kampar, pengembangan sentra pengolahan hasil perikanan air tawar Riau melalui SK Dirjen P2HP.
"Menteri telah membuat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang  penetapan Kawasan Minapolitan yang juga kita perkuat dengan Keputusan Bupati Kampar tentang Penetapan Kecamatan XIII Koto Kampar sebagai kawasan Minapolitan di Kampar. Pendirian PT Kamparicom untuk pembangunan pabrik fillet ikan kerja sama Kampar-Provinsi Riau dan PT Bonecom," terangnya.

Dia meminta peserta pelatihan untuk dapat menjadi pioner pembangunan bidang Perikananan sehingga terwujud  Kampar sebagai sentra produksi ikan air tawar di Riau dengan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat selama pelatihan sehingga cita-cita  dalam mewujudkan harapan itu dapat tercapai.

Diharapkanya menjelang hingga akhir tahun 2014 Kampar harus mampu memenuhi target produksi 732.473 ton pertahun dan angka itu terbesar dari seluruh Kabupate/Kota di Riau yang  mencapai 60,23 persen.

Dari persentase tersebut sumbangan terbesar datang dari jenis ikan patin yang mencapai 697.466 ton atau setara dengan 57,35 persen kemudian diikuti  jenis ikan Nila 280.814 ton atau 19,80 persen  dan ikan mas, lele serta yang lain-lain dengan angka yang tidak signifikan.

Pemanfaatan potensi budidaya erikanan dari lahan yang tersedia juga masih minim dengan budidaya kolam ikan tersedia seluas  6.111,3 ha, pemanfaatan   700,03 ha  atau 11,46 persen, budidaya keramba dan jaring apung 410 ha  (82.000 unit), pemanfaatan 35,75 aa atau 7.150 unit atau 8,72 persen.

"Oleh karena itu potensi ini harus kita manfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, apalagi bantuan dari Pusat  cukup besar dan harus kita optimalkan," ujarnya. (dom)

0 comments:

Post a Comment

 

2011 Copyright Makal Linux